Jumat, 17 Desember 2010

Anatomi, histologi dan fisiologi sendi

A. Anatomi dan histologi sendi

Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik, juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai dengan jenis persendian yang diperantarainya.

Rawan sendi yang melapisi ujung-ujung tulang mempunyai mempunyai fungsi ganda yaitu untuk melindungi ujung tulang agar tidak aus dan memungkinkan pergerakan sendi menjadi mulus/licin, serta sebagai penahan beban dan peredam benturan. Agar rawan berfungsi baik, maka diperlukan matriks rawan yang baik pula.

Matriks terdiri dari 2 tipe makromolekul, yaitu :
• Proteoglikan : yang meliputi 10% berat kering rawan sendi, mengandung 70-80% air, hal inilah yang menyebabkan tahan terhadap tekanan dan memungkinkan rawan sendi elastis
• Kolagen : komponen ini meliputi 50% berat kering rawan sendi, sangat tahan terhadap tarikan. Makin kearah ujung rawan sendi makin tebal, sehingga rawan sendi yang tebal kolagennya akan tahan terhadap tarikan
Disamping itu matriks juga mengandung mineral, air, dan zat organik lain seperti enzim.


B. Fisiologi Sendi

Klasifikasi Sendi

Secara struktural :

1. Persendian fibrosa, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan ikat fibrosa.
2. Persendian kartilago, yaitu persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan kartilago.
3. Persendian sinovial, yaitu persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan ligament artikular yang membukuskan.

Menurut fungsinya :
1. Sendi sinartosis (sendi mati), sendi ini dibungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
Sendi jenis ini antara lain adalah :
a. Sutura, yaitu sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya ditemukan pada tulang tengkorak. Contoh: sutura sagital dan parietal.
b. Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan kartilago hialin. Contoh: lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang anak.

2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)
Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap torsi dan kompresi. Sendi jenis ini antara lain adalah:
a. Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan diskus kartilago, yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadi sedikit gerakan. Contoh: simpisis pubis
b. Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan dengan serat-serat jaringan ikat kolagen. Contoh: ditemukan pada tulang yang bersisihan seperti radius dan ulna, serta tibia dan fibula
c. Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam kantong tulang, seperti pada gigi yang tertanam pada tulang rahang

3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi synovial
Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan sinofial.
Klasifikasi persendian synovial terdiri dari:
a. Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga berbentuk cangkir pada tulang lain.
Contoh: sendi panggul dan bahu
b. Sendi engsel, terdiri dari sebuah tulang yang masuk dengan pas pada permukaan konkaf tulang kedua, sehingga memungkinkan gerakan kesatu arah.
Contoh: sendi lutut dan siku.
c. Sendi kisar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan tulang kedua dan dapat berputar kesemua arah.
Contoh: tulang atas, persendian bagian kepala
d. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah disudut kanan setiap tulang.
Contoh: sendi antara tulang radius dan tulang karpal
e. Sendi pelana, permukaan tulang yang berartikulasi berbentuk konkaf disatu sisi dan konkaf pada sisi lain, sehingga tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana yang saling menyatu. Satu-satunya sendi pelana sejati yang ada dalam tubuh adalah persendian antara tulang karpal dan metakarpal pada ibu jari.
f. Sendi peluru, adalah salah satu sendi yang permukaan kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya. Persendian semacam ini disebut sendi nonaksia.
Misalnya: Persendian intervertebra, dan persendian antara tulang-tulang karpa dan tulang-tulang tarsal.

Struktur sendi sinovial
Sendi sinovial tersusun atas:
 Tulang rawan sendi
Tersusun atas tulang rawan hialin yang berfungsi untuk melindungi tulang dari benturan dan meredam tekanan.
 Rongga sendi
Tempat cairan sinovial
 Kapsul sendi
 Cairan sinovial
Cairan sinovial berasal dari filtrasi darah yang disekresikan fibroblast dalam membrane sinovial, cairan ini berfungsi sebagai pelumas untuk mempermudah gerakan .
 Reinforcing ligament
Beberapa persendian sinovial menguat dan mengeras oleh ligament yang menutupinya. Berfungsi untuk mempertebal kapsul sendi, reinforcing ligament terbagi menjadi dua yaitu extracapsular ligament yang berada di luar kapsul sendi dan intracapsularligamen yang berada di dalam.
 Syaraf
Syaraf akan mendeteksi rasa nyeri pada persendian dan memonitor peregangan pada sendi.
 Pembuluh darah
Supli pembuluh darah untuk membentuk cairan sinovial. ( Sloane , 2003 )

Fungsi sendi
1. mempermudah gerakan antara kedua ujung-ujung tulang
2. berperan dalam pertumbuhan tulang ke arah memanjang ( Sloane, 2003 )

Gangguan Persendian
1. Artitis (inflamasi sendi)
a. osteoartritis konsekuensi alami menjadi tua
kartilago artikular menjadi aus
sendi menjadi kasar, kaku, dan nyeri
b. artritis reumatoid : merupakan penyakit autoimun (sistem imum keliru
mengarahkan kemampuan destruktifnya pada bagian tubuh). Menyebabkan ketidakmampuan berjalan / bergerak
c. artritis gouti : disebabkan karena penumpukanasam urat.
d. artritis infeksius : peradangan dalam persendian.
2. Terkilir : merupakan cedera sendi yang disebabkan karena perenggangan ligamen / tendon.
3. Dislokasi / luksasi : disebabkan karena kesalahan letak permukaan artikulasi suatu persendian.
4. Bursitis : merupakan peradangan pada bursa yang menyatu dengan sendi yang terjadi akibat ekskresi sendi yang berlebihan / infeksi. ( Sloane, 2003 )

>>

2 komentar:

  1. wah,,isine ngene tokk...nek ku posting tentang DEskripsi Teknologi Pendidikan,,,boleh gak????

    BalasHapus