Kamis, 17 Oktober 2019

Longsor, Erosi, dan Penggurunan di Indonesia.


Mengapa longsor masuk kedalam bentuk erosi
Longsor (landslide), adalah suatu bentuk erosi yang pengangkutan atau pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dalam volume yang besar. Longsor terjadi sebagai akibat meluncurnya suatu volume tanah di atas suatu lapisan agak kedap air yang jenuh air. Lapisan tersebut terdiri dari liat atau mengandung kadar liat tinggi yang setelah jenuh air berperan sebagai bidang luncur. Longsor dapat terjadi jika terpenuhi tiga syarat yaitu:
1.      Lereng yang cukup curam;
2.      Terdapat lapisan di bawah permukaan tanah yang agak kedap air dan lunak yang akan berperan sebagai bidang luncur;
3.      Terdapat cukup air dalam tanah sehingga lapisan tanah tepat di atas lapisan kedap air tadi menjadi jenuh.




 Konteks erosi,  hutan lebat atau alang-alang
Hutan lebat merupakan sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan memiliki kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Sedangkan alang-alang lebat merupakan sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian.

Dalam kontek erosi jika keduanya dibandingkan hutan lebat lebih baik dibandingkan alang alang lebat. Hal tersebut terjadi karena hutan lebat memiliki tajuk tanaman berlapis dan beragam yang mampu meredam energi kinetik butir hujan, sehingga mengurangi kejadian erosi percik. Kondisi ini menyebabkan perusakan agregat tanah mampu dicegah, sehingga dapat mempertahankan laju infiltrasi tetap tinggi. Daun dan ranting serta materi organik lain dapat membantu penutupan tanah sehingga dapat membantu mengurangi kejadian erosi percik serta mengurangi kecepatan aliran permukaan dan memberi waktu kepada tanah untuk melakukan infiltrasi. Akar pepohonan pada hutan lebat mampu menembus lapisan kerak dalam tanah jika dibandingkan dengan akar alang-alang sehingga membuat rekahan-rekahan yang mampu meningkatkan infiltrasi air ke dalam tanah.

3Penggurunan di Indonesia.
Penggurunan (desertifikasi) merupakan degradasi lahan yang relatif kering menjadi semakin gersang, kehilangan badan air, vegetasi dan hewan liar yang disebabkan faktor perubahan iklim maupun aktivitas manusia. Keadaan ini muncul dalam waktu yang cukup lama. Penggurunan terjadi pada lahan yang memiliki produktivitas rendah, sehingga akar tanaman sulit berkembang, dan kesuburan tanahnya sudah jauh berkurang. Hal tersebut dapat menimbulkan erosi berlebihan. Penggurunan dapat terjadi karena berkurangnya pasokan air di suatu wilayah dalam jangka waktu yang lama, akibat dari curah hujan di bawah rata-rata wilayah tersebut. Beberapa penyebab tersebut sudah mulai terlihat dan terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di wilayah timut Indonesia (NTT). Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sangat memungkinkan terjadi penggurunan di Indonesia.


>>