Tampilkan postingan dengan label Bedah Behapal. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bedah Behapal. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 22 Januari 2011

OSTEOMYELITIS

OSTEOMYELITIS HEMATOGEN AKUT

Gambaran  Klinis
- Tergantung stadium patogenesis penyakit.
- Dapat ditemukan infeksi bakterial kulit dan saluran nafas.
- Gejala umum:
- Panas tinggi.
- Malaise.
- Nafsu makan berkurang.
- Gejala Lokal:
- Nyeri tekan.
- Gangguan pergerakan sendi
- Laboratorium.
- Darah :    Sel darah putih > 30.000.
                        LED  é.
                        Titer antibodi anti stapilokokus.
                        Kultur (50 %) sentivitas antibiotik.
- Feses  :    Kultur à curiga infeksi bakteri salmonella.

- Biopsi:  Proses infeksi atau keganasan
- Radiologis.
Foto polos :  10 hari pertama à Terlihat normal/ Pembengkakan jaringan lunak.
                            2 minggu.= Rarefaksi tulang
Terapi.
-          Istirahat + pemberian analgesik.
-          Cairan intravena dan kalau perlu transfusi darah.
-          Istirahat lokal dengan bidai atau traksi.
-          Antibiotik sesuai penyebab utama, selama 3-6 minggu dengan melihat keadaan umum atau LED.
-          Drainage bedah, apabila 24 jam pengobatan gagal




OSTEOMYELITIS KRONIS

-      Umumnya merupakan kelanjutan dari Osteomylitis Akut.
-      Dapat terjadi setelah fraktur terbuka atau setelah operasi tulang.
-      Penyebab   :   Stafilakokus Aureus (75 %).

Gambaran  Klinis:
- Demam dan nyeri lokal ringan yang hilang timbul.
            - Cairan keluar dari luka / sinus
Radiologis.
Foto polos  :    -  Tanda-tanda porosis.
                        - Sklerosis tulang.
                        -  Penebalan periosteum.
                        -  Elevasi periosteum.
                        -  Squester
Terapi
1.  Antibiotik  :  -  Mencegah penyebaran infeksi.
                        -  Mengontrol eksaserbasi akut.
2.  Operatif   :  -  Mengeluarkan seluruh jaringan nekrotik.
                        -  Drainage.
                        -  Dekompresi



>>

DISLOKASI

Diagnosa umum dislokasi:
- Mirip dengan tanda-tanda fraktur
- Anamnesis:
  • Persendiannya lepas/keluar dari tempatnya
  • Nyeri
  • Spasme otot
  • Gangguan fungsi
- Pemeriksaan Fisik:
  • Swelling/pembengkakan
  • Deformitas: angulasi, rotasi, kehilangan bentuk yang normal, pemendekan
  • Gerakan yang abnormal
  • Nyeri setempat

Dislokasi Sendi Panggul
l  Dislokasi ke Posterior (sering)
Penderita berbaring, panggul yang terkena dalam posisi fleksi, adduksi dan rotasi Interna
l  Dislokasi ke Anterior (jarang)
Penderita berbaring posisi panggul dalam keadaan ekstensi, abduksi dan rotasi eksterna
l  Dislokasi ke Sentral (selalu disertai Fraktur dari Acetabulum)

Dislokasi Sendi Bahu
l  Anterior (paling sering)
l  Posterior à lengan terkunci dalam posisi adduksi dan rotasi interna
l  Inferior dimana caput humerus terperangkap dibawah cavitas glenoidales dikenal sebagai Luxatio Erecta

Dislokasi Sendi siku
2 tipe:
l  Flexi
l  Extensi
Dislokasi ke arah posterior:
l  Trauma pada sendi siku dalam keadaan sedikit fleksi/truma yang menyebabkan hiper ekstensi siku
l  Sering disertai fraktur dari proc coronoideus, capitullum humerus atau caput radii

Sendi bengkak dalam posisi semi flexi dan olecranon teraba di bagian posterior

>>

METODE REDUKSI

REDUKSI TERTUTUP DENGAN TRAKSI

Indikasi Skin Traksi:
  1. Terapi pilihan pada fraktur femur dan beberapa fraktur suprakondiler humeri anak-anak.
  2. Pada reduksi tertutup dimana manipulasi dan imobilisasi tidak dapat dilakukan
  3. Pengobatan sementara pada fraktur
  4. Fraktur-fraktur yang sangat bengkak dan tidak stabil misalnya fraktur suprakondiler humeri pada anak-anak
  5. Untuk traksi pada spasme otot / kontraktur sendi misalnya sendi lutut dan panggul
  6. Untuk traksi pada kelainan-kelainan tulang belakang seperti HNP atau spasme otot-otot tulang belakang.

Skeletal traksi dengan kawat K (Kirschner) –wire dan pin Steinmann dimasukkan ke dalam tulang dan traksi dengan berat beban bantuan bidai Thomas dan bidai brown Bohler. Tempat memasukkan pin pada bagian proksimal tibia di bawah tuberositas tibia, bagian distal tibia, trokanter mayor, bagian distal femur pada kondilus femur, prosesus olekranon, distal metacarpal
 Indikasi Skeletal Traksi
l  Beban > 5 kg
l  Traksi pada anak-anak yang lebih besar
l  Fraktur yang bersifat tidak stabil, oblik atau komunitif
l  Fraktur-fraktur tertentu daerah sendi
l  Fraktur terbuka dengan luka yang sangat jelek dimana fiksasi eksterna tidak dapat dilakukan
l  Traksi langsung yang sangat berat misalnya dislokasi panggul yang lama sebagai persiapan terapi definitif

REDUKSI TERBUKA
Indikasi ORIF:
-          fraktur intra artikuler
-          reduksi tertutup yang mengalami kegagalan
-          bila terdapat interposisi jaringan di antara kedua fragmen
-          bila diperlukan fiksasi rigid
-          fraktur dislokasi yang tidak dapat direduksi secara baik dengan reduksi
-          fraktur terbuka grade 1
-          fraktur multiple
-          eksisi fragmen kecil
-          fraktur avulse

Indikasi FE (Fiksasi Eksterna)
-          Fraktur terbuka gradeII dan III
-          Fraktur terbuka disertai hilangnya jaringan atau tulang yang hebat
-          Fraktur dengan infeksi
-          Fraktur yang miskin jaringan ikat
-          Kadang-kadang pada fraktur tungkai bawah penderita DM

>>