Jumat, 30 Maret 2012

ADVOKASI




BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar belakang
Pada zaman sekarang ini masalah di masyarakat sangat banyak. Baik yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri ataupun oleh lingkungan – lingkungan yang ada di sekitarnya, misalnya lingkungan industri yang menghasilkan limbah yang berbahaya . Misalnya kurangnya keinginan untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat atau membuat lingkungan tetap asri. Yang sering kita lihat di masyarakat adalah mereka sering membuang sampah di lingkungan yang dekat dengan lingkungan dan juga tidak memperdulikan kelancaran aliran air parit di sekitar rumah mereka yang dapat menyebabkan berkembangbiaknya bibit –bibit penyakit dan suatu saat akan menyerang manusia yang berada dilingkungan tersebut dan akibatnya dapat merugikan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu,  kita harus mimiliki kesadaran bahwa kesehatan itu perlu, baik untuk diri sendiri mupun masyarakat pada umumnya. Dan juga sebagai orang yang lebih paham akan kesehatan, kita seharusnya melakukan advokasi kepada masyarakat agar tercipta lingkungan yang bersih dan sehat.
Namun, kebanyakan dari kita tidak mengetahui akan apa sebenarnya advokasi itu?. Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk memberi kita pehamaman tentang advokasi secara umum.

B.  Rumusan masalah
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1.      Apa yang dimaksud dengan adovasi ?
2.       Apa tujuan adovasi ?
3.       Siapa sasaran adovasi ?
4.       Bagaimana cara melakukan adovasi ?
5.       Apa saja ruang lingkup adovasi ?
6.       Bagaimana perencanaan strategi adovasi?

C.  Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu agar kita dapat mngetahui tentang advokasi secara umum.



BAB II
PEMBAHASAN
Dalam isu-isu kesehatan masyarakat, seringkali kita harus melakukan advokasi sebagai bagian penting dalam strategi program. Dalam hal ini berbicara tentang advokasi. Intinya, advokasi merupakan proses untuk mempengaruhi pengambil kebijakan. Ia dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi program, karena untuk mencapai hasil yang kita inginkan kita memerlukan pendekatan yang lebih luas, dan menyasar kepada penyebab majemuk.

A.PENGERTIAN ADVOKASI
Advokasi adalah suatu kata yang telah digunakan berpuluh-puluh tahun dalam kesehatan dan kedokteran. Manifestasi awal advokasi digambarkan sebagai langkah yang dilakukan oleh seseorang atau suatu lembaga/organisasi untuk mewakili konsumen kesehatan dan pelayanan publik yang kurang beruntung. Beberapa rumah sakit misalnya, mempunyai advokat bagi pasien, yang merupakan cikal bakal pembela hak pasien pada dewasa ini. Sejak 1983, istilah advokasi menjadi salah satu istilah dalam kesehatan masyarakat, dan merupakan salah satu kunci dari Ottawa.
 Menurut Johns Hopkins (1990) Advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif. Istilah advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi Promosi Kesehatan secara efektif  menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :
1).Advocacy,
2). Social support,
3). Empowerment.
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program  atau kegiatan yang dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di institusi pemerintah maupun swasta.
Advokasi adalah suatu alat untuk melaksanakan suatu tindakan (aksi), merupakan ikhtiar politis yang memerlukan perencanaan yang cermat untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Diperlukan langkah-langkah sistematis dengan melibatkan “masyarakat” yang akan diwakili. Masyarakat di sini bisa bervariasi tergantung siapa yang melakukan advokasi. Masyarakat atau suatu komunitas tertentu suatu saat bisa berperan sebagai advokat, tetapi di lain waktu bisa juga berperan sebagai saluran advokasi itu sendiri, dan pada saat lain bisa berperan sebagai kelompok yang diwakili oleh seseorang dalam melakukan suatu advokasi. Dalam contoh kasus flu burung, seorang petugas peternakan yang menyadari penyakit akibat kerja yang dapat diperolehnya, bisa berperan sebagai advokat dengan mewakili teman-temannya sesama pekerja di peternakan.
Di lain pihak dia juga dapat berperan sebagai kelompok yang diwakili, bila seorang pemerhati Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)  berperan sebagai advokat memperjuangkan nasib pekerja peternakan tersebut. Dalam melakukan advokasi, pemerhati K3 tersebut dapat menggunakan pekerja peternakan sebagai saluran advokasinya atau mungkin dengan menggunakan media lain.
Perlu diingat bahwa advokasi merupakan suatu strategi, bukan merupakan tujuan. Setiap advokasi yang dilakukan harus selalu dipertimbangkan dengan cermat tujuannya serta kemudian dievaluasi seberapa jauh sumbangannya terhadap masyarakat.

B. TUJUAN ADVOKASI
Setiap langkah advokasi harus direncanakan secara rinci dan cermat, sampai akhirnya dicapai tujuan yang diinginkan. Dalam merencanakan program advokasi, pengalaman yang telah dilakukan oleh kelompok lain dalam bidang yang sama atau yang mirip akan sangat berharga. Penelaahan mendalam terhadap berbagai pengalaman yang lalu merupakan keharusan dalam menyusun strategi advokasi.
Contoh tujuan kesehatan masyarakat yang dapat diatasi dengan advokasi antara lain:
• Mengubah “political will” untuk kepentingan kesehatan masyarakat
• Mengubah “social climate” untuk mendukung kesehatan masyarakat
• Menerbitkan atau memperbaharui undang-undang atau peraturan
• Pelaksanaan undang-undang yang seolah-olah tertidur
• Mengubah alokasi sumberdaya serta pendanaan
• Mengubah pelaksanaan serta prioritas suatu institusi
• Meningkatkan pengawasan pelayanan bagi publik
• Mempercepat modifikasi produk.
Ø Tujuan advokasi melalui media bisa mencakup beberapa hal antara lain:
1. Mengemas sebaik-baiknya definisi isu kesehatan yang sedang ditangani, sebagai contoh: mempromosikan bahwa rokok merupakan suatu bahan yang bisa menimbulkan adiksi, bukan merupakan suatu pilihan.
2. Mengemas kembali definisi lainnya tentang isu kesehatan tersebut yang kiranya akan merupakan penghambat program kita
3. Mengenalkan dan menekankan informasi terbaru tentang isu kesehatan tersebut
4. Mengurangi atau menekan jumlah liputan media dari oposisi kita
5. Meningkatkan kredibilitas advokat
6. Menurunkan kredibilitas oposisi kita (misalnya dengan mengingatkan masyarakat terhadap motif komersial dibalik riset yang dibiayai oleh industri rokok).
Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam, yaitu :
1.    Lobi politik ( political lobying )
2.    Seminar/presentasi
3.    Media
4.    Perkumpulan
Ø Tujuan advokasi secara umum
1.      Memberikan penyaluhan kepada masyarakat
2.      Memberikan penyaluhan kepada intansi – intansi terkait
3.      Memberitahukan akan pentingnya menjaga lingkungan di sekitar
4.      Mempromosikan adanay penyakit yang berbahaya di sekitar kita
5.      Menginformasikan adanya penyakit baru yang berbahya
6.      Menginformasikan gejala – gejala di akan adanya penyakit yang berbhaya.
7.      Menginformasikan penaggulanagnnya
8.      Menginformasikan suatu ilmu kesehatn  yang belum di ketahui masyarakat.
  
C.SASARAN ADVOKASI
Sasran advokasi seperti yang kita ketahui adalah sebagian besar yaitu masyarakat sendiri yang kurang tetntang pengetahuan kesehatannya. Selain masyarakat, terkadang juga adalah konsumen, sebagai contoh : konsumen rokok, kita memberikan penyaluhan tentang bahaya dan akibat merokok dan kita dapat memberitahukan tentang zat – zat penyusun rokok sebenarnya merupakan zat yang berbahaya dan sifatnya keras sehingga dapa menimbulkan kerusakan pada tubuh kita sendiri. Disamping kita memberikan penyaluhan tentang akibatnya, kiita juga dapat meluruskan pandangan mereka yang menganggap rokok itu merupakan alat untuk mengusir masalah mereka.
Selain masyrakat secara umum, secara khusus kita dapat melakukan advokasi terhadap intansi – intansi yang terkait, misalnya pabrik atau perusahannya langsung yang memproduksi hal – hal yang berbahaya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di mansyarakat. Selain produksinya yang berbahaya, kita juga dapat melakukan advokasi pada perusahaan itu terkait tentang limbah industri yang berbahaya yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di masyarakat sekitarnya.
Kita juga dapat melakukan advokasi kepada pemerintah jika menyangkut keberadaan undang – undang yang berhubungan dengan lingkungan.

D.  SALURAN ADVOKASI
Semua ide dapat dikomunikasikan melalui berbagai cara misalnya dengan menulis surat, menelepon, berkunjung, buletin, demonstrasi, laporan di media baik media cetak atau elektronik dan sebagainya.6 Badan legislatif/legislator dapat merupakan saluran apabila tujuan akhir yang diinginkan adalah perbaikan situasi yang memerlukan adanya pemberlakuan undang-undang. Jadi selain dapat berfungsi sebagai sasaran, ia juga dapat berperan sebagai saluran advokasi. Saluran apa yang akan dipakai tentunya bergantung pada lingkup masalah, siapa yang melakukan advokasi, siapa yang diwakili serta siapa yang akan menjadi sasaran advokasi tersebut. Semakin kuat posisi oposisi, tentu dibutuhkan saluran yang bervariasi, yang tentunya membutuhkan dana yang cukup besar.
Dibandingkan dengan saluran advokasi lainnya, media merupakan saluran yang sangat efektif dalam advokasi karena media menjangkau lebih banyak sasaran advokasi, dan juga orang-orang atau instansi yang bisa menjadi saluran, bahkan masyarakat yang diwakili. Ada beberapa bentuk pemanfaatan media untuk advokasi, antara lain media advisory, press release, surat kepada editor, the op-ed, editorial dan memberikan wawancara.
Media advisory digunakan untuk mengingatkan atau memberikan informasi kepada media tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh kita. Media advisory harus ringkas, sederhana, mencakup beberapa hal antara lain: Apa, siapa, kapan, di mana, dan sponsor bila ada. Selain itu yang paling penting harus berisi informasi mengapa kegiatan tersebut sangat penting dan perlu diliput oleh media.
Press release berguna untuk menjelaskan suatu kegiatan/isu secara detail.
The op-ed merupakan tulisan tentang isu tersebut yang dibuat oleh seseorang, siapa pun, tentunya yang mempunyai kompetensi untuk menulis isu tersebut. Di media nasional biasanya ditulis oleh seseorang yang cukup terkenal di bidang tersebut.
Dalam advokasi peran komunikasi sangat penting,sehingga komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus  agar komunikasi efektif.Kiat-kiatnya antara lain sebagai berikut :
1.    Jelas ( clear )
2.    Benar ( correct )
3.    Konkret ( concrete )
4.    Lengkap ( complete )
5.    Ringkas ( concise )
6.    Meyakinkan ( Convince )
7.    Konstekstual ( contexual )
8.    Berani ( courage )
9.    Hati –hati ( coutious )
10.    Sopan ( courteous )
Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi.

E.     PERENCANAAN STRATEGI PADA ADVOKASI KESEHATAN MASYARAKAT
Semua perencana advokasi perlu untuk secara terus menerus bertanya kepada dirinya sendiri mengenai tiga hal:
1. Berbekal dengan masalah kesehatan yang ada, apakah kebijakan kesehatan masyarakat yang menjadi tujuan saya?
2. Apakah tujuan advokasi media saya?
3. Bagaimana tujuan advokasi media saya akan dapat memfasilitasi tujuan kebijakan kesehatan masyarakat saya?
Dalam melakukan perencanaan strategik dengan baik ada sembilan pertanyaan penting yang perlu diajukan oleh pembuat perencanaan tersebut.
1. Apakah isu kesehatan yang diangkat tersebut cukup bermakna bagi kesehatan masyarakat? Bagaimanakah dampak isu kesehatan yang ada terhadap kesehatan masyarakat? Advokasi Sebagai Usaha untuk Membangun Budaya Keselamatan dan Kesehatan
2. Apakah tujuan kesehatan masyarakat anda? Nyatakan secara sederhana dan langsung apa yang ingin anda capai dengan melakukan advokasi sebagai jawaban terhadap masalah kesehatan tersebut. Bila advokasi anda berhasil perbedaan apa yang yang akan anda lihat?
3. Kemudian “kemas” tujuan tersebut menjadi tujuan komunikasi yang sederhana.
4. Apakah kekuatan dan kelemahan posisi oposisi anda?
5. Strategi akses dan pengemasan (framing). Inisiatif seperti apa yang dapat menghasilkan liputan yang maksimal (framing for access) serta pencapaian tujuan yang optimal (framing for content)? Lakukan curah pendapat (brainstorming)! Lakukan secara ekstensif, jangan berhenti bila telah menemukan satu atau dua strategi, belakangan anda dapat membuang ide yang kurang cocok. Cari contoh yang mungkin dapat direplikasi.
6. Cari strategi advokasi selain media yang kiranya dapat mempunyai sumbangan terhadap tujuan yang anda inginkan.
7. Pertimbangkan mungkin ada suara atau pendapat dari masyarakat yang dapat dipakai dalam debat tersebut yang tentunya amat penting dalam mengemas kasus anda.
8. Riset epidemiologi dan strategi yang kreatif: Apakah ada fakta, perspektif serta perbandingan yang dapat anda pakai dalam menanggapi oposisi anda? Dari mana kiranya anda dapat memperoleh informasi tersebut?
9. Media bites: Reporter menginginkan komentar dari anda mengenai isu tersebut. Kemas sebuah “media bite” (kirakira 20 kata atau 15 menit) yang kiranya akan mendukung dan menunjukkan tujuan anda. Bila ada waktu buat beberapa.

F.      RUANG LINGKUP ADVOKASI
Ruang lingkup advokasi sangat bervariasi. Bisa bersifat lokal, nasional bahkan internasional. Kasus yang sebenarnya bersifat lokal kadang menjadi kasus nasional karena pada kenyataannya pihak oposisi melibatkan instansi yang bersifat nasional. Sebaliknya kasus yang bersifat nasional, dapat ditarik oleh seorang pemerhati menjadi kasus lokal atau bahkan dalam dimensi yang lebih sempit misalnya ke dalam lingkup instansi. Pada kasus flu burung, setelah ditemukannya beberapa kasus di Indonesia pada 2005 serta ditemukannya virus H5N1 pada populasi unggas di beberapa negara di Eropa, kasus yang tadinya bersifat regional berkembang menjadi kasus internasional. Dampaknya adanya antisipasi alokasi penyediaan dana yang lebih besar dari negara donor serta kesiapan tiap-tiap negara dalam mengantisipasi pandemi flu burung.

G.    LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI
1.    Tahap Persiapan
Persiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen advokasi.Bahan advokasi adalah: data-à informasi–à bukti yang dikemas dalam bentuk tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program.
2.    Tahap pelaksanaan.
      Pelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi.
3.    Tahap Penilaian.





BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Advokasi merupakan cara penyaluhan atau cara pengenalan tentang lingkungan dan kesehatan terhadap masyarakat secara umum dan  intansi – intansi terkait secara khusus. Tuju8an dari advokasi ini adalah untuk memberitahukan atau mengajak masyarakat untuk memelihar alingkungan mereka dan juga mengajak mereka untuk menjaga kesehatan mereka. Cara advokasi beragam, bisa menggunakan media untuk menyalurkannya ataupau tatap muka seperti seminar atau penyalihan langsung ke tempat – tempat mereka. Dalam melakukan harus menggunakan strategi yang tepat guna mencapai tujuan yang diinginkan. Ruang likngkup advokasi juga beragam mulai dari lokal, nasional, dan internasional. Tahap – tahap advokasi ada 3 yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan penilaian.
B.  Saran
Sebaikanya dalam membuat maklah, literatur yang di gunakan kebanyakan dari buku karen asudah di jamin keabsahannya dari pad adari internet yang hanya orang – orang terkait yang membuatnya dan kita juga tidak tahu kebenaran keabsahannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. 2010. Advokasi. Http://www.kesehatanmasyarakat.com/2009/04 / advocacy-advokasi.html .Di akses pada tanggal 06 maret 2010.

Anonim2. 2010. Advokasi kesehatan. Http://falah-farmasi.blogspot.com / 2009/09/sekapur-sirih.html. Di akses pada tanggal 06 maret 2010.

Anonim3 . 2010. Penagntar advokasi kesehatan. Http://syahruddin04.blogspot. com/ 2010/01/pengantar-advokasi-kesehatan.html. Di akses pada tanggal 06 maret 2010.

Anonim4 . 2010. Advokasi . Http://id.wikipwedia.org/wiki/kanada. Di akses pada tanggal 06 maret 2010.

Anonim5. 2010. Resum tulisan ala gw. Http://prari007luck.wordpress.com/ 2008/010/08/resum-tulisan-ala -gw/.  Di akses pada tanggal 06 maret 2010.

Anonim6. 2010.  Adokasi Http://gabantona.wordpress.com/2009/10/11/milenium-development-goals/.  Di akses pada tanggal 06 maret 2010.

>>

Minggu, 25 Maret 2012

Tips Memilih Harddisk Eksternal



oleh salsabel pada Jun.03, 2009, dalam kategori Hardware
hardware-harddisk-eksternalRingan, Praktis, Ringkas, dan mudah dibawah kemana-mana.. Itulah mengapa belakangan ini harddisk eksternal portabel banyak dipilih sebagai media alternatif. Tidak perlu repot-repot, tinggal hubungkan harddisk eksternal ke port USB/FireWire ke PC manapun, tak perlu pasang power supply, Anda sudah mendapatkan media penyimpan ekstra yang mobile.
Biasanya, harddisk portabel disertai dengan seutas kabel data USB/Firewire. Beberapa produsen membawakan serta kabel USB dengan dua interface (baca= colokan) USB yang disusun seri untuk mendapatkan pasokan daya yang cukup untuk memutar piringan metal harddisk. Untuk tipe ini, Anda disarankan selalu menancapkan kedua interface USB tersebut saat menggunakan harddisk.

Beberapa produsen juga mem-bundle paket penjualannya dengan software backup.  Fungsi dari software ini adalah memulihkan data ketika terjadi petaka. Belum ada perbandingan resmi dari masing-masing produsen yang menyatakan software apa lebih bagus daripada software siapa, namun keberadaan software bawaan ini cukup membantu. Terutama bagi konsumen yang memfungsikan harddisk eksternal sebagai backup dari file-file penting. Tentu dong, bisa berabe kalo data penting perusahaan yang bertahun-tahun tiba-tiba hilang..
Apa yang Perlu Diperhatikan?
Anda bisa menemukan merk yang bervariasi di pasaran. Ada A-Data, Buffalo, Iomega, Imation, LaCie, Maxtor, Qnap, Samsung, Seagate, Toshiba, Transcend, Western Digital dan merk-merk lain. Masing-masing vendor/produsen memberikan iming-iming fasilitas yang berbeda-beda. Namun satu hal yang relatif sama, tampilan fisik harddisk portabel kini semakin cantik, mungil, dengan kapasitas yang semakin besar. Harddisk eksternal dikemas dalam beberapa form factor (ukuran) 1,8”, 2,5”, dan 3,5”. Anda bisa memilih sesuai selera..
Sebelum memutuskan untuk membeli hardisk portabel, ada baiknya Anda simak beberapa hal yang perlu Anda cermati sebagai acuan untuk memilih harddisk yang tepat, buat Anda tentunya:
1. Kapasitas (kapasitas simpan file maksimal) 
Kapasitas simpan harddisk portabel sangat bervariasi mulai dari 40GB sampai 500GB. Namun kini juga sudah muncul harddisk portabel yang daya tampungnya mencapai 1,5TB (terabyte). Jika Anda banyak bekerja dengan file video dan grafis, saya sarankan untuk memilih harddisk portabel dengan kapasitas terbesar yang bisa Anda beli. Namun bagi Anda yang ingin mendapatkan media backup yang ekonomis, Anda perlu melihat perbandingan harga dan kapasitas harddisk. Caranya adalah dengan mencari harga media penyimpan per 1MB dengan rumus sederhana:
Harga per MB= Harga : Kapasitas Harddisk (dalam MB)
Misalnya:
Soal: Berapa harga per-MB untuk harddisk 160GB seharga Rp690.000:
Jawab: harga per MB = 690.000 : 160.000 = 4,3125
Berikut ini perhitungan yang sempat saya buat untuk satu merk harddisk eksternal:
Ukuran___________| Harga Per MB
160 GB___________| 4.3125
250 GB___________| 3.2032
320 GB___________| 2,9575
400 GB___________| 2.834
500 GB___________| 2.7
Biasanya semakin besar ukuran harddisk, harganya akan semakin ekonomis.  Untuk sementara ini harga yang relatif ekonomis ada pada harddisk kisaran 500GB hingga 640GB.
2. Kecepatan putar drive 
Kecepatan putar piringan metal harddisk juga mempengaruhi kecepatan laju data. Semakin cepat daya putarnya, semakin cepat data bisa ditulis dan dibaca. Kecepatan putar ini dinyatakan dalam satuan RPM (rotation per minute). Umumnya harddisk portabel berputar pada kecepatan 5400 RPM. Anda akan beruntung jika menemukan harddisk dengan kecepatan putar 7200 RPM ke atas.
3. Besar buffer atau cache
Besarnya buffer mewakili jumlah memori yang di-cache. Cache menyimpan dan menangani antrian permintaan (request) transfer baca/tulis data dari sistem.
Besarnya buffer berkisar dari 2MB – 16MB. Semakin besar cache semakin besar ‘ruang antrian’ pembacaan dan penulisan di harddisk serta semakin cepat pula data diproses. Namun ukuran buffer sebuah harddisk portabel berbanding terbalik dengan harga. Semakin besar cache memori akan semakin mahal pula harga harddisk portabel tersebut.
4. Fitur Recovery
Jika tersedia, pilihlah harddisk portabel yang dilengkapi dengan fitur backup and recovery. Fitur ini berguna di saat file-file Anda mengalami kerusakan atau korupsi data ataupun akibat serangan virus. Melalui fitur recovery, Anda akan bisa memulihkan data yang hilang/rusak.
5. Kemampuan PnP (plug and play)
PnP artinya, kurang lebih bisa diartikan, tancap langsung pasang gas. Begitu Anda menancapkan kabel USB, harddisk portabel langsung bisa dipakai tanpa perlu instalasi driver atau software apa pun. Kemampuan PnP sanga membantu jika Anda menggunakan satu atau lebih harddisk portabel di beberapa PC sekaligus.
hardware-harddisk-eksternal2
Harddisk Shockproof dari Transcend
6. Garansi
Kata orang, garansi mencerminkan kualitas produk. Pernyataan ini mungkin tidak seratus persen benar, namun kemauan Produsen menjamin produknya bisa berjalan mulus tanpa gangguan selama masa waktu tertentu akan menjamin konsumen tidak lagi merasa was-was untuk membeli. Rata-rata harddisk eksternal memilki garansi 1 tahun, namun juga ada yang lebih singkat. Meski bukan faktor utama, saya sarankan Anda mempertimbangkan dukungan garansi dari vendor just in case Anda kurang beruntung saat membeli harddisk eksternal Anda.
7. Dustproof, Waterproof & Shockproof
Harddisk dirancang untuk menerima getaran hingga kurang lebih 3G (3x kecepatan gravitasi) dalam kondisi diam. Namun beberapa vendor menjamin harddisknya bisa tahan hingga 5G. cukup menarik, terutama bila Anda harddisk Anda beresiko sering jatuh atau terbentur..
Sejumlah vendor lain bahkan mengemas harddisk eksternalnya dengan karet ‘pelindung segala’. Dengan kemasan unik ini harddisk eksternal diakui bisa tahan terhadap debu, goncangan dan air (tentu dengan keterbatasan).
Semoga ulasan singkat ini memberi sedikit gambaran untuk memilih harddisk yang tepat. Namun above allpilihan selalu ada di tangan Anda.. selamat memilih :)
Sumber: Wiwik Juwono @Kompas Tekno
>>